Uji Riksa Crane Sesuai Standar Keamanan oleh PT Alfa Dinamis Indo Teknik sesuai dengan standar keamanan merupakan langkah krusial untuk memastikan bahwa crane dapat dioperasikan dengan aman dan efisien. Crane adalah peralatan berat yang jika tidak dirawat dan diuji dengan benar, dapat menimbulkan risiko kecelakaan serius. Berikut adalah langkah-langkah utama dalam melakukan uji riksa crane sesuai dengan standar keamanan yang berlaku:
Langkah-langkah Utama PT Alfa Dinamis Indo Teknik Dalam Uji Riksa Crane
1. Mengacu pada Standar dan Regulasi
- Standar Nasional Indonesia (SNI): Pastikan bahwa uji riksa crane dilakukan sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh SNI untuk crane dan peralatan pengangkat lainnya.
- Regulasi Ketenagakerjaan: Mengacu pada peraturan yang dikeluarkan oleh Kementerian Ketenagakerjaan, seperti Permenaker No. 8 Tahun 2020 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pesawat Angkat dan Angkut.
- Standar Internasional: Dalam beberapa kasus, standar internasional seperti ISO 9927 (Crane Inspections) dan ASME B30.2 (Overhead and Gantry Cranes) dapat digunakan sebagai acuan.
2. Pemeriksaan Dokumen dan Riwayat Crane
- Catatan Pemeliharaan: Tinjau riwayat pemeliharaan crane untuk memastikan bahwa semua perawatan yang diperlukan telah dilakukan sesuai jadwal.
- Sertifikasi dan Lisensi Operator: Pastikan operator crane memiliki sertifikasi dan lisensi yang sesuai dengan jenis crane yang dioperasikan.
3. Pemeriksaan Visual
- Struktur Utama: Periksa struktur utama crane, termasuk boom, jib, frame, dan tower untuk melihat adanya keretakan, deformasi, atau tanda-tanda keausan.
- Kabel dan Sling: Pastikan bahwa kabel dan sling dalam kondisi baik, tanpa adanya kerusakan seperti fraying, korosi, atau keausan yang bisa membahayakan.
- Sistem Mekanik dan Hidrolik: Periksa komponen mekanik seperti gear, pulley, drum, dan sistem hidrolik untuk kebocoran atau kerusakan lainnya.
4. Pengujian Fungsional
- Pengujian Gerakan: Uji semua fungsi crane, termasuk putaran, pengangkatan, penurunan, dan perpanjangan boom untuk memastikan semuanya beroperasi dengan lancar dan tanpa gangguan.
- Pengujian Sistem Pengendalian: Verifikasi bahwa semua kontrol, termasuk sistem rem, emergency stop, dan limit switch berfungsi dengan baik.
- Pengujian Beban (Load Test): Lakukan uji beban dengan mengangkat beban sesuai dengan kapasitas maksimum crane (biasanya 1,25 kali dari kapasitas angkat nominal) untuk memastikan crane dapat menangani beban tanpa masalah.
5. Pengujian Non-Destruktif (NDT)
- Uji Ultrasonik: Menggunakan ultrasonik untuk mendeteksi cacat internal pada material crane, seperti keretakan yang tidak terlihat oleh mata telanjang.
- Radiografi: Digunakan untuk memeriksa integritas struktural bagian-bagian kritis, terutama pada sambungan las.
- Liquid Penetrant Testing: Digunakan untuk menemukan retakan atau cacat permukaan pada logam.
6. Evaluasi Sistem Keselamatan
- Perangkat Pengaman: Periksa semua perangkat pengaman seperti anti-two block device, guardrails, dan limit switch untuk memastikan semuanya berfungsi sesuai dengan standar.
- Sistem Alarm dan Indikator: Verifikasi bahwa semua alarm dan indikator bekerja dengan baik, memberikan peringatan jika ada masalah.
7. Dokumentasi dan Sertifikasi
- Dokumentasi Hasil Uji: Semua hasil pengujian harus didokumentasikan secara detail, termasuk temuan, tindakan perbaikan yang diperlukan, dan rekomendasi untuk pemeliharaan lebih lanjut.
- Penerbitan Sertifikat Kelayakan: Setelah semua pengujian selesai dan crane dianggap layak digunakan, sertifikat kelayakan operasional harus diterbitkan dan dipasang pada crane.
- Laporan Kepada Pihak Berwenang: Jika diperlukan, laporkan hasil uji riksa kepada pihak berwenang atau auditor untuk kepatuhan terhadap regulasi.
8. Tindakan Lanjutan
- Pemeliharaan Rutin: Berdasarkan hasil uji riksa, rencanakan pemeliharaan rutin untuk menjaga kondisi crane tetap optimal.
- Inspeksi Berkala: Crane harus diuji secara berkala sesuai dengan frekuensi yang ditetapkan oleh regulasi, biasanya setiap 6 bulan atau setahun sekali tergantung pada jenis dan penggunaan crane.
Keuntungan Melakukan Uji Riksa Sesuai Standar Keamanan
- Mengurangi Risiko Kecelakaan: Identifikasi dini terhadap potensi masalah mengurangi risiko kecelakaan yang bisa berdampak fatal.
- Memastikan Kepatuhan Hukum: Mematuhi standar dan regulasi memastikan perusahaan terhindar dari sanksi hukum atau denda.
- Memaksimalkan Efisiensi Operasional: Crane yang diuji dan dirawat dengan baik beroperasi lebih efisien, mengurangi downtime, dan meningkatkan produktivitas proyek.
Dengan melakukan uji riksa crane sesuai dengan standar keamanan yang berlaku, perusahaan dapat memastikan bahwa crane yang digunakan di proyek tetap dalam kondisi aman, efisien, dan sesuai dengan regulasi yang berlaku.
Jika kamu memerlukan informasi lebih lanjut atau ingin menjadwalkan pemeriksaan, kamu bisa menghubungi PT ALFA DINAMIS INDO TEKNIK danakan dapat memberikan panduan spesifik dan menjadwalkan pemeriksaan sesuai kebutuhan.
HUBUNGI KAMI
https://www.alfadinamis.com/
Hotline : 021-82757834
Customer Service : 0822-4668-3542 / 0823-1210-5135