Crane merupakan salah satu alat berat yang memiliki peran penting dalam industri, seperti konstruksi, logistik, hingga pertambangan. Karena fungsinya yang krusial dan potensial membawa risiko tinggi, perawatan dan pemeriksaan berkala pada crane adalah hal wajib. Salah satu proses yang dilakukan untuk memastikan keselamatan dan kinerja alat ini adalah uji riksa oleh PT Alfa Dinamis Indo Teknik. Namun, pertanyaan yang sering muncul adalah, seberapa sering crane harus menjalani uji riksa? Berikut adalah pembahasan mengenai frekuensi ideal uji riksa crane.

Frekuensi Uji Riksa Crane

Uji riksa crane bertujuan untuk memverifikasi kelayakan operasi alat berat ini, termasuk komponen mekanis, sistem hidrolik, dan struktur pendukungnya. Standar terkait frekuensi uji riksa crane umumnya mengacu pada regulasi lokal di setiap negara. Di Indonesia, pengaturan ini diatur dalam Permenaker Tahun 2020 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut.

Secara umum, frekuensi uji riksa crane dapat dibagi menjadi beberapa kategori berikut:

  1. Pemeriksaan Harian
    Pemeriksaan ini dilakukan oleh operator crane sebelum memulai pekerjaan. Fokusnya adalah memeriksa kondisi visual seperti kabel, kait (hook), serta rem dan tuas pengendali. Langkah ini bersifat preventif untuk mendeteksi kerusakan dini.
  2. Pemeriksaan Bulanan
    Pemeriksaan bulanan dilakukan oleh tim perawatan perusahaan. Biasanya mencakup pengujian lebih mendalam terhadap komponen penting, seperti sistem kelistrikan, motor, dan struktur rangka crane.
  3. Uji Riksa Tahunan
    Uji riksa tahunan wajib dilakukan oleh pihak yang memiliki sertifikasi inspeksi teknis. Pemeriksaan ini mencakup pengujian beban (load test) untuk memastikan crane dapat bekerja dengan aman pada kapasitas maksimalnya.
  4. Uji Riksa Khusus
    Selain jadwal rutin, crane juga harus diuji setelah mengalami kejadian tertentu, seperti kecelakaan, perbaikan besar, atau modifikasi. Pemeriksaan ini penting untuk memastikan bahwa alat tersebut kembali aman digunakan.

Mengapa Frekuensi Uji Riksa Penting?

Frekuensi ideal uji riksa crane sangat penting untuk mencegah kegagalan alat yang dapat membahayakan nyawa manusia dan menyebabkan kerugian materi. Dengan mematuhi jadwal uji riksa, perusahaan tidak hanya memenuhi kewajiban hukum tetapi juga meningkatkan efisiensi operasional, karena alat berat yang dirawat dengan baik lebih jarang mengalami kerusakan mendadak.

Sebagai kesimpulan, uji riksa crane harus dilakukan sesuai standar regulasi yang berlaku. Melalui pemeriksaan berkala dan konsisten, risiko kecelakaan kerja dapat diminimalkan, sekaligus memastikan kinerja optimal alat berat ini.

Jika kamu memerlukan informasi lebih lanjut atau ingin menjadwalkan pemeriksaan, kamu bisa menghubungi PT ALFA DINAMIS INDO TEKNIK dan akan dapat memberikan panduan spesifik dan menjadwalkan pemeriksaan sesuai kebutuhan. 

HUBUNGI KAMI
https://www.alfadinamis.com/
Hotline : 021-82757834
Customer Service : 0822-4668-3542 / 0823-1210-5135

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Post comment